Acara Kajian dan Berbuka Puasa Bersama di Masjid Wapena Berlangsung Semarak

Warga Pengajian Austria (Wapena) menyelenggarakan acara kajian Ramadhan dan berbuka puasa bersama yang berlangsung di Masjid As-Salam Wapena, Sabtu (25/3). Lebih dari 100 peserta hadir di acara tersebut, memadati masjid yang berlokasi di Rauscherstrasse No. 7, Wina itu, ditambah sejumlah peserta lainnya yang hadir di ruang zoom, juga yang menyimak melalui kanal youtube Wapena. Turut hadir juga Bapak Akio Alfiano Tamala, Wakil Kepala Perwakilan KBRI/PTRI Wina, yang saat ini tengah menjalankan tugas sebagai Kuasa Usaha ad Interim (KUAI).

Dalam kajian yang berlangsung sebelum acara berbuka puasa, membahas topik “Ramadhan Bulan Solidaritas Keummatan”, Ustadz Bapak Andi Ahmad Junirsah memaparkan berbagai keistimewaan bulan Ramadhan. Keistimewaan Ramadhan ini hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mereka yang menjalankannya, terutama untuk mempererat solidaritas di antara sesama, baik solidaritas sesama umat Islam (ukhuwah islamiyah), maupun di antara saudara sebangsa (ukhuwah wathaniyah), serta antar sesama manusia (ukhuwah insaniyah).

Sementara itu, dalam sambutannya Bapak Arya Gunawan Usis selaku Ketua Umum Wapena menyampaikan tentang sejumlah hal yang patut disyukuri oleh seluruh warga Wapena di bulan Ramadhan kali ini. Yang pertama adalah usainya proses pemasangan karpet di ruangan dapur masjid As-Salam yang berlangsung sejak Kamis dan selesai pada hari Jumat (24/3). Berikutnya adalah selesainya pembangunan tempat wudhu dan renovasi toilet tepat di hari pertama Ramadhan (23/3). Di atas itu semua, hal terpenting yang berhasil dituntaskan beberapa waktu terakhir adalah selesainya proses pengurusan kepemilikan bangunan Masjid As-Salam. Nama Wapena telah resmi tercantum sebagai pemilik bangunan tersebut sejak akhir Januari lalu.

Saat menyampaikan sambutan, Bapak Alfiano Tamala menegaskan mengenai komitmen KBRI Wina dalam mendukung berbagai kegiatan Wapena selaku mitra KBRI dalam melayani masyarakat. KUAI juga menyambut baik sejumlah sarana baru yang ada di Masjid As-Salam, termasuk tempat wudhu dan toilet baru, yang semakin menambah kenyamanan bagi warga saat berada di masjid.

Menjelang acara berbuka bersama, tampil grup nashid Wapena yang terdiri dari Kabul Kurniawan, Lukmanul Hakim Zaini dan Muhamad Nur Ghoyyatul Amin. Acara malam itu diakhiri sholat isya yang disambung sholat tarawih berjamaah.

Ini merupakan tahun kedua Wapena menyelenggarakan berbagai kegiatan menyemarakkan Ramadhan di masjid baru di Rauscherstrasse No. 7. Pada penyelenggaraan pertama tahun lalu, berbagai pembatasan terkait pandemi Covid-19 masih diberlakukan, sehingga kegiatan hanya dapat diadakan sekali setiap pekan, yaitu pada hari Sabtu, dengan jumlah peserta yang dibatasi. Ramadhan Wapena di tahun ini mengusung semboyan “Serabi Manis” (“Semarak Ramadhan Bina Iman Islam”), dengan kegiatan yang berlangsung tiga kali setiap minggu sepanjang Ramadhan, yaitu setiap Selasa dan Kamis bertempat di masjid As-Salam Wapena, dan setiap Sabtu yang berlangsung di KBRI/PTRI Wina.

Tim Publikasi/Panitia Ramadhan 1443/2023 Wapena

Pelaksanaan Acara Pembukaan dan Open House Masjid Baru As-Salam Wapena

Alhamdulillah pada hari Sabtu, 26 Maret 2022, Warga Pengajian Austria (Wapena) telah melaksanakan acara “Pembukaan dan Open House Masjid Baru As-Salam Wapena” bertempat di bangunan masjid baru Wapena, di Rauscherstrasse 7, distrik 20 Wina. Panitia menerapkan protokol Covid-19 yang ketat: peserta di dalam ruangan dibatasi 50 orang serta diwajibkan untuk menunjukkan bukti 2G beserta negatif Covid-19 dari tes resmi (i.e. PCR atau antigen di apotek dan Teststrasse) dan menggunakan masker FFP2 dalam ruangan (kecuali pada saat makan).

Demi membuka kesempatan luas bagi warga Wapena untuk berpartisipasi, acara dilaksanakan dalam dua gelombang, yaitu pukul 11:00 dan 14:30 CET dengan kapasitas peserta masing-masing 45 orang (i.e. selain tambahan 5 panitia). Acara gelombang satu juga dilaksanakan hibrid dengan siaran langsung melalui kanal Youtube Wapena bagi warga yang belum berkesempatan untuk hadir di tempat.

Acara gelombang satu dihadiri oleh tamu-tamu kehormatan dari Kedutaan Besar/Perutusan Tetap Republik Indonesia (KBRI/PTRI) Wina, yaitu antara lain Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria, Slovenia dan Organisasi Internasional di Wina Bapak Dr. iur. Damos Dumoli Agusman beserta Ibu Ermita Sitorus, Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Wina Bapak Akio Alfiano Tamala beserta Ibu Lieke L. Roesli, dan Koordinator Fungsi Informasi dan Diplomasi Publik, Protokol dan Konsuler KBRI Wina Bapak Ricky Ichsan.

Pada kesempatan ini hadir pula tamu istimewa Wakil Tetap Republik Indonesia di Jenewa Bapak Febrian Ruddyard beserta Ibu Donna Widya yang kebetulan tengah berada di Wina. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan Indonesia di Wina periode 2014-2017 dan turut berperan aktif dalam program penggalangan dana wakaf untuk mewujudkan terbelinya masjid Wapena. Kedatangan beliau berdua di acara pembukaan ini merupakan kejutan istimewa bagi warga Wapena dan turut menyemarakkan peresmian kepemilikian masjid baru Wapena yang sangat bermakna ini.

Prosesi acara di kedua gelombang disusun serupa agar peserta dapat merasakan pengalaman yang sama. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Aulia Ardhi (gelombang satu) dan Khairul Anam (gelombang dua), dan dilanjutkan sambutan Ketua Wapena Bapak Arya Gunawan Usis, Wakil Tetap Republik Indonesia di Jenewa Pak Febri sebagai tamu istimewa, dan Duta Besar Damos. Pada gelombang dua, sambutan oleh Pak Arya disampaikan secara personal sedangkan sambutan oleh Pak Febri dan Pak Damos ditampilkan dalam bentuk rekaman video dari gelombang satu.

Setelah rangkaian sambutan, Rasmiaditya Silasari dari Divisi Percepatan Pembelian Masjid Wapena yang juga menjadi Ketua Panitia acara ini, memberikan presentasi singkat mengenai rencana renovasi masjid baru dan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Ustadz Hadid Subki (gelombang satu) dan Adityo D. Sudagung (gelombang dua). Selanjutnya peserta melakukan tur berkeliling masjid baru dan mengambil konsumsi yang dibagikan dalam kotak makan untuk dibawa pulang atau disantap di tempat. Acara kemudian diakhiri dengan shalat berjamaah Zuhur (gelombang satu) dan Ashar (gelombang dua).

Di gelombang satu sebetulnya telah direncanakan acara perpisahan untuk Bapak Syed Nahar dan Ibu Sharifah Azian, warga senior dari Malaysia yang duduk sebagai anggota Dewan Penasehat Wapena dan telah banyak berjasa bagi kemajuan Wapena. Pak Syed dan Bu Azian berencana kembali ke Malaysia pada Sabtu sore itu, namun Allah SWT berkehendak lain karena sehari sebelumnya beliau berdua dikonfirmasi positif Covid-19. Dengan demikian rencana kepulangan maupun acara perpisahan beliau berdua diundur setelah sehat kembali. Seluruh warga Wapena mendoakan agar Pak Syed dan Bu Azian segera pulih dan dilancarkan dalam proses kepulangan yang tertunda. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

Alhamdulillah prosesi acara gelombang satu maupun dua berjalan dengan lancar, tertib, dan aman. Wapena mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu perencanaan dan pelaksanaan, serta menghadiri acara secara personal maupun virtual. Semoga Allah SWT meridhoi acara ini dan memudahkan warga Wapena untuk beraktivitas dan memakmurkan masjid baru ini dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

PEMINDAHAN BARANG-BARANG MASJID AS-SALAM WAPENA
BEBERSIH DI MASJID LAMA, BERBENAH DI MASJID BARU

Assalamualaikum wr. wb.

Bersama ini disampaikan kepada seluruh anggota Wapena bahwa proses pemindahan barang-barang dari masjid As-Salam yang lama di Malfattigasse 18 di Distrik 12 ke masjid baru yang berlokasi di Rauscherstrasse 7 di Distrik 20, pada hari Ahad, 6 Maret 2022, telah berjalan dengan lancar dan selamat. Alhamdulillah.

Proses pembersihan dan pengangkutan barang2 di masjid lama dilakukan oleh Tim 1 yang diketuai oleh Kang Gungun Gumilar, dengan anggota Pak Hadid Subki (yang juga menyediakan mobil untuk mengangkut barang), Mas Fajar, Mas Anam, Mas Adi, Ms Ipung, Mas Adit, Mas Ardhi. Proses penerimaan barang-barang di masjid baru dilaksanakan oleh Tim 2 yang diketuai oleh Mas Wisnu Ananda, dan beranggotakan Mas Kabul, Mas Arfi, Mas Rachmad, Mas Aldy, Mbak Rasmi dan Arya, yang dibantu juga oleh Ibu Dewi dan Pak Figl, serta Mas Acha dan Mbak Ning. Tim 2 juga bertanggung jawab untuk melakukan pembongkaran kursi-kursi teater yang selama ini berada di ruang utama masjid baru.

Pengurus Wapena menyampaikan terima kasih untuk bantuan, dukungan dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat, khususnya kepada Mas Fajar selaku Ketua Divisi Percepatan Pengadaan Masjid, serta kepada Kang Gungun selaku koordinator Tim 1 dan Mas Wisnu sebagai penanggung jawab Tim 2.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada KBRI yang telah memberikan dukungan berupa penyediaan transportasi (dua mobil van berukuran besar, yang masing2 dikemudikan oleh Pak Sunar dan Pak Dino), serta keterlibatan Mas Arif dan Mas Rahmat yang memperkuat Tim 1 di masjid lama, serta Mas Reza di Tim 2. Ditambah pula dengan kehadiran dan dukungan dari DCM Pak Alfiano Tamala dan Ibu Lieke Tamala yang berada di masjid baru selama sekitar dua jam.

Terima kasih pula untuk santap siang berupa nasi kotak yang dipesan oleh KBRI, dan untuk berbagai makanan ringan yang disumbangkan oleh sejumlah ibu2 Wapena.

Semoga Allah membalas segala bentuk sumbangsih dari semua pihak yang terlibat dalam proses ini dengan limpahan berbagai berkah dan perlindungan-Nya. Semoga Allah meridhoi dan memudahkan kita semua untuk memakmurkan masjid baru kita ini dengan berbagai kegiatan yang membawa maslahat bagi seluruh anggota Wapena dan orang banyak. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

Wassalamualaikum wr. wb.
Atas nama Pengurus Wapena

PEMBUATAN TANDA TERIMA WAKAF MASJID AS-SALAM WAPENA

Yth Bapak2/Ibu2/Sdr./i

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, total dana yang diterima selama program wakaf 2021 masjid As-Salam Wapena berjalan, yaitu sejak diluncurkan Jumat, 15 Oktober 2021 hingga 17 Januari 2022 adalah sebesar EUR 89.107,30 (atau sekitar 99% dari target EUR 90.000 yang dibutuhkan). Dengan demikian total ketersediaan dana wakaf Wapena adalah sebesar EUR 329.107,30 (detail dan kemajuan program wakaf dapat dilihat di masjidwapena.com).

Seluruh anggota dan pengurus Wapena, khususnya Divisi Percepatan Pengadaan Masjid, menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para donatur yang telah bersedia menyisihkan sebagian rezeki untuk mendukung program wakaf masjid As-Salam Wapena ini.

In sya Allah kami akan mulai memproses dan menerbitkan dokumen tanda terima wakaf. Bila Bapak/Ibu/Sdr/i telah berdonasi wakaf (pada program tahun 2021 maupun tahun-tahun sebelumnya) dan berminat untuk menerima dokumen tanda terima tersebut namun belum dihubungi oleh Tim Wapena, mohon untuk mengirimkan data diri sebagai berikut:
1. Nama lengkap
2. Atas nama siapa wakaf tersebut diberikan (bisa diri sendiri, pasangan, anak, orang tua, dsb)
3. Jumlah donasi dan tanggal transfer

Data diri dapat dikirimkan melalui WhatsApp atau E-mail ke:
WhatsApp: +436763302008
E-mail: info@masjidwapena.com

Semoga Allah memudahkan langkah kami untuk mewujudkan semua rencana yang telah disiapkan, hingga masjid ini nantinya dapat digunakan dengan baik bagi kemaslahatan umat. Amiin ya rabbal ‘aalamiin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

WAPENA DAN KBRI/PTRI WINA SELENGGARAKAN SHOLAT IDUL ADHA

WAPENA DAN KBRI/PTRI WINA SELENGGARAKAN SHOLAT IDUL ADHA

Warga Pengajian Austria (Wapena), bekerja sama dengan Kedutaan Besar/Perutusan Tetap Republik Indonesia (KBRI/PTRI) Wina menyelenggarakan sholat Idul Adha, Selasa, 20 Juli 2021/10 Dzuhijjah 1442H, bertempat di halaman belakang gedung KBRI/PTRI Wina. Sholat yang dilaksanakan dalam dua gelombang ini, pukul 07.30 dan pukul 09.00, berlangsung khidmat, diikuti sekitar 160 jamaah termasuk Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia dan PBB, Dr. Darmansjah Djumala beserta keluarga. Selain itu, hadir juga sejumlah diplomat KBRI, antara lain Koordinator Fungsi Politik, Arsi D. Firdausy dan Koordinator Fungsi Informasi/Diplomasi Publik, Ricky Ichsan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Wapena.

Sholat kali ini sekaligus merupakan sholat Ied pertama di era pandemi yang diselenggarakan oleh Wapena dan KBRI/PTRI. Tiga sholat Ied sebelumnya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha tahun 2020, serta Idul Fitri tahun 2021, tak dapat dilaksanakan karena terhalang pandemi. Sholat kali ini pun masih menghadapi berbagai pembatasan sesuai ketentuan pemerintah Austria, termasuk jumlah peserta maksimum 100 orang. Kondisi ini yang menjadi alasan panitia untuk membagi sholat dalam dua gelombang agar lebih banyak warga yang dapat mengikutinya. Peserta sholat juga diwajibkan melakukan pendaftaran, dan mematuhi protokol ketat Covid-19, termasuk wajib memenuhi salah satu dari ketentuan 3G (“geimpft, getestet, genesen”, atau sudah divaksinasi, menjalani tes PCR dengan hasil negatif, atau pernah terpapar Covid-19).

Bertindak sebagai imam dan khotib gelombang pertama adalah Ustadz H. Sugeng Haryanto, sedangkan imam/khotib gelombang kedua adalah Ustadz Wisnu Arfian. Kedua khatib menyampaikan khutbah yang berbeda, namun dengan tema yang sama yaitu mengenai makna Idul Adha di tengah situasi pandemi. Adapun laporan panitia Idul Adha disampaikan oleh Ketua Umum Wapena, Arya Gunawan Usis, sebelum dimulainya sholat gelombang pertama dan oleh Ketua Harian, Kabul Kurniawan, pada gelombang kedua.

MAKNA HAKIKI IDUL ADHA DI ERA PANDEMI

Dalam khutbahnya, Ustadz Sugeng Haryanto mengingatkan kembali nilai dan makna hakiki Idul Adha yakni pengorbanan, kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya Ismail, sebagaimana diperintahkan oleh Allah. Pengorbanan, kesabaran dan keikhlasan ini pula yang perlu dimiliki umat Islam di tengah pandemi yang masih memprihatinkan, khususnya di tanah air.

“Tingkat kesabaran yang sangat tinggi, sebagaimana kesabaran Nabi Ibrahim ketika menerima perintah atau keputusan dari Allah, sangat diperlukan pada masa pandemi ini. Inilah manfaat penting yang bisa kita petik dari perayaan Idul Adha kali ini,” ujar Ustadz Sugeng dalam khutbahnya.

Ustadz Sugeng juga mengingatkan bahwa di balik setiap musibah yang merupakan takdir Allah, termasuk musibah pandemi ini, selalu tersedia kesempatan bagi setiap hamba-Nya untuk menempuh berbagai langkah sebagai ikhtiar mengurangi dampak musibah tersebut. Ustadz Sugeng menyebutkan tiga hal yang dapat dilakukan, yaitu mempertebal keimanan kepada Allah, menahan dan membatasi aktivitas khususnya yang melibatkan banyak orang, serta saling menguatkan dan tolong menolong.

Sementara itu Ustadz Wisnu Arfian dalam khutbahnya menyebutkan bahwa hadirnya ujian merupakan sunnatullah yang diberikan Allah kepada setiap umat-Nya, bahkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Tidak ada satu nabi dan rasul pun yang tidak diuji oleh Allah. Semua mereka mengalaminya, tanpa pengecualian. Ujian itu kini juga tengah dihadapi oleh umat manusia dalam bentuk pandemi Covid-19, yang menghadirkan kesedihan, ketakutan, dan kekhawatiran karena mengakibatkan sakit yang serius bahkan dapat merenggut jiwa orang-orang terdekat kita. Dalam situasi seperti ini, hendaknya umat Islam tetap berupaya memetik hikmah yang selalu dilekatkan oleh Allah di setiap keadaan. “Di antara hikmah itu adalah terhapusnya dosa dan naiknya derajat keimanan bagi yang sabar dan ikhlas menjalaninya. Bahkan, bagi mereka yang gugur, Allah sematkan gelar syahid di sisi-Nya,”kata Ustadz Wisnu Arfian.

Ustadz Wisnu menganjurkan jamaah agar menempuh langkah hal berikut ini sebagai tameng dalam menghadapi pandemi ini, yaitu memperkokoh iman dengan meyakini bahwa wabah ini adalah takdir Allah yang telah tertera di lauh mahfuzh, meningkatkan ketaqwaan, menjaga kesehatan, dan memperbanyak kegiatan sosial dengan membantu sesama termasuk saling mengingatkan menjaga protokol kesehatan, mendoakan sesama, dan memberi bantuan materi bagi orang lain yang membutuhkan.

DANA HEWAN QURBAN DAN WAKAF MASJID

Dalam laporannya, panitia menyebutkan bahwa dana yang diterima dari para pequrban Wapena sebesar 3.925 euro, berasal dari 16 warga. Dana ini setara dengan  2 6/7 (dua enam pertujuh) sapi dan sembilan kambing, yang disalurkan melalui Human Initiative sebagai mitra kerja sama Wapena untuk pelaksanaan ibadah qurban tahun ini. Daging qurban dari warga Wapena dibagikan oleh Human Initiative kepada warga Muslim yang berkekurangan, di  sejumlah kawasan di provinsi NTT. Panitia megucapkan terima kasih kepada para pequrban dan mendoakan agar Allah meridhoi dan membalas ibadah para pequrban dengan berbagai berkah dan kebaikan berlipat ganda.

Ucapan terima kasih juga disampaikan panitia kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih dalam berbagai bentuk sehingga kegiatan sholat dapat terlaksana, termasuk dukungan dari KBRI/PTRI Wina yang menyediakan berbagai fasilitas, serta paket konsumsi untuk dibawa pulang oleh para jamaah seusai sholat.

Panitia juga mengimbau warga Wapena agar dapat memberikan donasi secara rutin dan berkesinambungan, untuk mendukung berbagai kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh pengurus Wapena. Selain itu, panitia juga menyampaikan rencana pengurus yang dalam waktu dekat akan kembali melakukan kegiatan penggalangan dana wakaf pembelian masjid, dan mengharapkan agar warga dapat mendukung kegiatan tersebut.

Sebagai bagian dari kegiatan sholat, panitia mengedarkan kotak amal untuk memberi kesempatan bersedekah kepada para jamaah. Jumlah total dana yang terkumpul dari para jamaah melalui kotak amal ini sebesar 1.331,92 euro.***

(Tim Publikasi Wapena)

Sholat Idul Adha (20 Juli 2021)

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وِللهِ الحَمْدُ

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
Allaahu akbar walillaahil hamd

Wapena, bekerja sama dan dengan dukungan serta fasilitas dari KBRI, akan menyelenggarakan sholat Idul Adha, yang insya Allah berlangsung pada:

?️ Hari/Tanggal: Selasa, 20 Juli 2021

⏰ Waktu:
Kloter 1: pukul 07.30 CEST
Kloter 2: pukul 09.00 CEST

Tempat:
Halaman belakang KBRI/PTRI
Gustav-Tschermak-Gasse 5-7, Wina 1180

Imam/Khatib:
Ustadz H. Sugeng Haryanto (kloter 1)
Ustadz Wisnu Arfian (kloter 2)

Pelaksanaan sholat mengikuti ketentuan berikut ini:

1) Jumlah total jamaah setiap kloter maksimum 100 orang;
2) Menjaga jarak satu meter;
3) Mengenakan masker;
4) Membawa sajadah sendiri dan sudah berwudhu dari rumah masing2;
5) Jamaah berusia enam tahun ke atas wajib membawa dan menunjukkan dokumen sebagai bukti telah memenuhi salah satu dari persyaratan 3G (“geimpft, getestet, genesen”), yaitu:
a) sudah divaksinasi:

  • sekurang-kurangnya sudah memasuki hari ke-22 sejak vaksinasi (untuk semua jenis vaksin);
  • untuk vaksin selain J&J, dan yang bersangkutan belum menerima dosis kedua, maka masa berlakunya tidak boleh lebih dari tiga bulan terhitung sejak vaksinasi dosis pertama.
    b) hasil negatif tes PCR, tidak lebih dari 72 jam sejak tes dilakukan;
    c) sudah pernah terkena Covid-19.

6) Tidak ada acara ramah-tamah seusai sholat. KBRI akan menyediakan kotak makanan ringan di dekat pintu gerbang, untuk dibawa oleh para jamaah saat meninggalkan KBRI.
7) Jamaah diminta dengan hormat untuk tidak berkumpul/berkerumun saat baru tiba di KBRI, saat menjelang dan setelah sholat, maupun saat menjelang pulang/meninggalkan KBRI.

Untuk memastikan jumlah total masing2 kloter tidak melewati batas maksimum 100 orang, maka setiap peserta (termasuk anggota keluarga yang akan mengikuti sholat) wajib melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengisi lengkap formulir secara online melalui tautan/link berikut ini:

https://s.id/SholatIed

Setelah selesai melengkapi formulir, pendaftar akan menerima konfirmasi di ujung proses (juga dikirim ke alamat email pendaftar) berupa kode QR dalam format PDF. Harap mendownload bukti/konfirmasi pendaftaran ini (bisa disimpan di HP), untuk dibawa dan ditunjukkan bersama bukti 3G ke panitia sholat di pintu gerbang KBRI/PTRI Wina.

Semoga Allah meridhoi dan membimbing kita semua, serta memberikan kesehatan dan keluangan waktu untuk bersama-sama menunaikan sholat Idul Adha sesuai dengan informasi dan ketentuan ini.

Terima kasih atas perhatian dan pengertiannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pengurus/Tim Idul Adha Wapena

Program Qurban Idul Adha 1442 H

Assalamu’alaikum wr. wb. Bapak/Ibu/Saudara/i warga Wapena

Alhamdulillah, kita sudah memasuki hari-hari awal di bulan Juli, beberapa pekan menjelang Idul Adha 1442H yang insya Allah akan jatuh pada tanggal 20 Juli. Tibalah saatnya bagi kita untuk kembali menjalankan perintah qurban, sebagai bukti ketaatan kita kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:

“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya shalatku, nusuk/ibadah qurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam.  Tidak ada sekutu bagi-Nya, aku diperintahkan seperti itu dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri.” (QS. Al-An’am: 162)

Keutamaan ibadah qurban ini yang menjadi pendorong semangat kami untuk membantu warga Wapena menunaikan qurban dengan cara relatif mudah dan ringan. Pada tahun ini, Wapena menjalin kerja sama dengan Human Iniatiative (yang sebelumnya bernama Pos Keadilan Peduli Umat atau PKPU), satu organisasi terpercaya di Indonesia yang hampir seperempat abad bergiat di bidang sosial dengan cakupan nasional dan global, termasuk dalam menyelenggarakan ibadah qurban. Melalui program “InsyaAllah Qurban”, HI akan menyalurkan hewan qurban ke berbagai wilayah di Indonesia dan sejumlah negara lainnya, seperti Myanmar, Suriah, Palestina dan beberapa negara di Afrika. Program ini tentu akan sangat berarti dalam membantu mereka yang membutuhkan untuk dapat merasakan nikmatnya menyantap daging, terlebih lagi di masa-masa prihatin akibat pandemi.

Dalam mendukung program “InsyaAllah Qurban”, panitia qurban Wapena akan mengumpulkan dana dari warga yang berniat berqurban. Hewan qurban yang diperoleh dari dana ini, akan dibagikan oleh HI ke warga yang membutuhkan, di wilayah yang dipilih oleh Wapena (insyaAllah di Nusa Tenggara Timur yang memang sangat berkekurangan).

Mengingat situasi pandemi yang sangat memprihatinkan di tanah air, pihak HI memberikan jaminan bahwa proses penyembelihan hewan qurban dilakukan tanpa mengundang kerumunan, dan pembagian daging qurban juga dilakukan langsung dari pintu ke pintu kediaman para warga yang menerimanya. Prosedur yang sama sudah dijalankan oleh HI sejak Idul Adha pertama di masa pandemi, di tahun 2020 lalu.

Berikut jenis dan harga hewan qurban yang tersedia (sudah termasuk biaya distribusi hewan ke wilayah sasaran, pemotongan, dan pelaporan):

1. Sapi (berat ± 270 kg): EUR 140 untuk 1/7 (sepertujuh) bagian. Untuk satu hewan sapi utuh: EUR 980                                                                     

2. Kambing/domba (berat ± 23 kg): EUR 125 untuk satu hewan utuh.

Dana qurban dapat ditransfer ke rekening atas nama Bapak Said Taufik Ridha (Tim Keuangan Wapena; WhatsApp +43 676 3541138), *paling lambat Jumat, 16 Juli 2021/6 Dzulhijjah 1442H*:

Bank Raiffeisen

IBAN: AT94 3200 0000 1181 1148.

Mohon dilengkapi dengan maksud/tujuan, misalnya: “Dari Bapak/Ibu Fulan, untuk qurban 1/7 bagian sapi”, atau “Dari Bapak/Ibu Fulan, untuk qurban satu sapi/kambing/domba utuh”.

Informasi dan konfirmasi transfer dapat menghubungi nomor WA di atas.

InsyaAllah laporan penyelenggara qurban Wapena akan disampaikan beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha 1442 H.

Kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan untuk menyalurkan qurban melalui Wapena/Human Initiative. Semoga ibadah qurban Bapak/Ibu/Saudara/i semua mendapatkan ridho dan ganjaran kebaikan dari Allah. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Panitia Qurban Wapena

Tentang Human Initiave:

HI merupakan satu organisasi sosial Indonesia yang berdiri sejak tahun 1999, dahulu dikenal dengan nama Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Jangkauan kegiatan HI terbilang luas, dilakukan melalui 13 kantor cabang di Indonesia, tiga kantor cabang di luar negeri (Inggris, Australia, dan Korea Selatan), dan perwakilan di 13 negara (antara lain Jepang, Malaysia, Saudi Arabia, Jerman, Belanda, Turki, Amerika). HI telah berpengalaman selama bertahun-tahun menyelenggarakan kegiatan qurban, dan menyalurkan hewan qurban ke seluruh wilayah Indonesia dan berbagai belahan dunia yang tergolong miskin atau kekurangan pangan, juga ke wilayah yang dilanda konflik seperti Somalia, Myanmar, Suriah, dan Palestina.