Cikal bakal dari group nasyid yang terbentuk dibawah naungan pengajian Wapena ini berawal dari adanya keinginan untuk menyuguhkan suatu penampilan istimewa pada acara perpisahan beberapa pengurus inti Wapena yang sudah selesai masa tugas atau studinya di Wina. Dengan mempertimbangkan waktu yang tidak begitu longgar, serta banyak hal teknis lainnya, maka diputuskan untuk mencoba menampilkan hiburan yang membutuhkan effort sederhana namun cukup menarik untuk disimak, yakni dengan menampilkan kelompok vokal yang membawakan lagu bernuansa religi.

Foto: Courtesy of KBRI Wina

Dalam waktu cukup singkat, terhimpunlah 5 orang personil yang sebagian besar terdiri dari remaja-remaja belia penuh semangat, yang siap berkomitmen untuk mengadakan satu dua kali latihan sebelum tiba hari-H. Meski sempat khawatir dengan intensitas latihan yang dirasa kurang, serta jumlah personil yang terbatas dan rata-rata belum punya pengalaman bernyanyi dihadapan publik, para remaja ini mencoba peruntungannya untuk bisa layak tampil satu panggung dengan para performer di KBRI Wina yang tentunya sudah lebih berpengalaman. Bismillah, meski dengan sedikit perasaan tak menentu, group nasyid yang menamakan dirinya Wapena Voice ini memulai debutnya pada penampilan perdana di malam perpisahan tanggal 30 Juni 2011 tersebut dengan membawakan satu lagu bertajuk “Jangan Menyerah”.

Alhamdulillah, respon positif disampaikan oleh beberapa warga yang hadir. Beberapa sempat menyampaikan harapan agar Wapena Voice dapat tampil kembali pada kesempatan yang lain. Hal ini menjadi motivasi bagi Wapena Voice untuk terus mengasah kemampuan olah vokal dan kesolidan personilnya. Kedepan diharapkan group nasyid ini dapat menyemarakkan kegiatan-kegiatan rutin  keislaman di lingkungan Wapena, maupun pada acara-acara umum lainnya.

Wapena Voice menerapkan sistem manajemen kekeluargaan dan keterbukaan. Iya, maksudnya ya benar-benar sangat terbuka! Artinya semua orang dipersilahkan untuk bergabung selama ada minat untuk mendulang amal sholeh melalui kegiatan bernasyid ria. Anggotanya dapat saja bergonta-ganti, tergantung dari kesibukan personilnya masing-masing. Karena pada prinsipnya, Wapena Voice tidak ingin mengandalkan kekuatan pada satu atau dua personil saja, tapi lebih pada perpaduan harmoni dari vokal seluruh personilnya. Ceile, mantap nggak tuh?

Dengan tantangan dakwah yang semakin besar, serta menjamurnya hiburan-hiburan yang justru melalaikan kita dari mengingat Allah, diharapkan kehadiran nasyid dapat diterima masyarakat sebagai hiburan alternatif yang dapat menumbuhsuburkan kesadaran kita dalam berislam dan sekaligus mendidik jiwa agar selalu damai, tentram dan bahagia dalam nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.